Sunday, September 29, 2013

Spotlight Element

Sepertinya di Indonesia lagi booming polymer clay ya. Pada umumnya polymer clay memang digunakan untuk manik manik, tapi sebenarnya bisa juga dibuat patung. Tapi kali ini kita bakalan kasih perhatian extra untuk manik manik dari polymer clay. Dalam membuat manik manik dari polymer clay banyak tehniknya. Yang paling tersohor adalah Cane. Tapi kali ini mari kita manjakan mata dengan manik polymer aplikasi. Apakah itu?!? Jadi polymer clay ini dibuat kecil kecil lalu ditempelkan satu demi satu sampai membentuk sebuah pola. Perlu ketelatenan extra memang, tetapi hasilnya luuaaarrrr bbbbiiiaasaaa. Tidak percaya?!? Coba lihat ini ya...
Owl karya Jessica





   <<<Hal 26∞                                                          ∞Hal 28>>>

Friday, September 27, 2013

IPK Artist : Tantang Dirimoe! Batik Truntum Gurdo

Imaginasi + Pengetahuan + Kreatifitas para handmade artist ditantang disini!

Karya dari Anna Nurwidayanti
SILENT WISHES -
Media : 
Pensil & pensil warna 
Kanvas (30 x 24cm )

Inspirasi : 
Diambil dari latar belakang kisah penciptaan motif batik truntum. Pengharapan diam diam seorang perempuan yang diungkapkan secara simbolik melalui motif batik truntum. Pengharapan untuk tetap dicintai dan diperhatikan oleh pasangannya.

***

Karya dari Asri Wahyuningsih
- THE GURDO NECKLACE -
Material : 
Checzh glass seed beads no 11/0 ( coklat dan hitam)
Chezch glass beads number 10/0 
Natural freshwater pearl 
Cabochon stone 
Soutache braid

Inspirasi :
Dari garudanya (gurdo) serta bintang atau bunga pada batik truntum.

***

Karya dari Dahlia Damayantie
- WHEN JAVA n PUNK COLLIDE -
When java n punk collide mengambil inspirasi warna coklat yang dipadu dengan hijau...melambangkan gadis jawa yang ayu cinta alam semesta juga mampu menjadi mandiri kuat tegas cadas metal dan punk.... enyonge ben koyo ngene saking jawi loh... salammmm punk \m/

Bahan :
Gelang kulit
Kawat tembaga
Batu masak warna hijau
Pendant topeng dari metal

***

Karya dari Diah Anggreni
- TRUNTUM GURDO COLLAR -
Kali ini saya membuat kerah yang bisa saja dipakai sebagai kalung biasa. Ukurannya princess sedikit lebih panjang dari choker.

Bahan yang digunakan:
- copper wire uk 0,8 mm (20 ga) dan 0,35 mm (sekitar 27 ga)
- batu dalam berbagai ukuran dan warna
- metal beads

Teknik yang digunakan:
crochet untuk badan kerahnya dan spike untuk pendantnya.

Inspirasi:
Dari untuk warna batu batunya digunakan warna palette batik tuntrum gurdo dan pendantnya dari gambar bunga truntum yang ada di batiknya.
Kerah (collar) ini dapat dijahitkan di bagian lingkar leher gaun hitam (gaun malam) yang bermodel sederhana (simple black dress). Pengaitnya dibuat sederhana dan ada dibalik badan kerah. Collar ini juga dapat berfungsi sebagai kalung kalau dipakai dengan gaun yang bagian atasnya agak terbuka.

***

Karya dari Ernie Sudjana Ergara
- GELANG BUNGA TRUNTUM -
Bahan : -kristal cina -akrilik bunga dan daun -caps bunga -charm sayap+kupu2 -tali senar -toogle kupu2
Inspirasi dari warna dan motif batik tulis truntum yang latar nya penuh dengan bunga.


***
- BLOOM IN GRACE -
Idenya datang akhir bulan lalu saat melihat karya-karya dari artis soutache yang meskipun klasik namun terlihat anggun, mengingatkan saya pada Kanjeng Ratu Kencana dalam cerita dibalik batik motif truntum yang menjadi inspirasi Tantang Dirimoe 2. Dari sana kemudian saya putuskan untuk membuat kalung bersusun dengan model klasik dan memakai tehnik soutache menggunakan polymer clay, dengan warna-warna dari batik truntum, detail motif bunga pada cabachon dan kristal swarovski yang berkilau. harapan saya mudah2an kalung ini bisa mewakili kecantikan dan harapan Kanjeng Ratu Kencana pada sang raja, yaitu cinta yang selalu mekar dan abadi. Material: polymer clay premo dan fimo swarovski crystal czech fire polish bead miyuki bead grosgrain ribbon

***

Karya dari LiliKrist
- THE GREAT TRUNTUM -
Gelang ini terinspirasi dari motif bunga atau bintang yang ada pada bagian utama batik. Karena itu bagian utama gelang dibentuk seperti kelopak bunga atau bintang dengan menggunakan tehnik Circular Brick Stitch beadweaving dengan dekorasi pada tepiannya. Sedangkan model gelangnya terinspirasi dengan gaya pada setting film The Great Gatsby era awal abad 19 New York jetset life-style. Karena itu dipilih pita sebagai penyambungnya.
Bahan bahan yang dipakai antara lain pita organsa warna maroon, nymo nylon size B, shell pearl, potato fresh water pearls, miyuki 15o dalam berbagai warna, toho 15o berbagai warna, fire new jade stones, dalmation jasper stones, mkg bugle 10o berbagai warna, japanese metal bead 4mm silver, miyuki 11o dalam berbagai warna, toho 11o dalam berbagai warna, swarovski bicone 3mm dalam berbagai warna, round acrylic beads transparant.

***

Karya dari Noor Diniari
- SEKAR -
Kalung ini terinspirasi dari warna bunga yang ada di motif batik truntum. Bunga menggunakan kawat dark brown copper ukuran 0,3mm yang dirajut menggunakan hook ukuran 2/0.
Tehnik crochet juga digunakan pada kalungnya, dengan menggunakan kawat ukuran 0,2mm seed beads ukuran 6/0, 8/0, dan 11/0.

***

Karya dari Pradnya Chinda
- CHOCOROLLA -
Karya saya berjenis kalung panjang (ukuran fixed), menggunakan bahan mutiara (imitasi),manik akrilik,tali nilon,tali kulit,kawat baja dan beberapa part stainless metal (stopper,paku 9,cap cord), lem. Dikerjakan dengan teknik jalin.
Inspirasi karya adalah dari batik truntum yang dipajang di blog Manik Jawa. Karya batik yang di mata saya tampak berupa helaian kain berbidang lebar dengan warnanya yang hangat, berhias motif bunga tersusun dalam perulangan yang rapi dengan bentuk bunga yang simpel adalah unsur-unsur yang saya padukan pada perhiasan ini.

***
Karya dari Qori
- EVERLASTING LOVE -
Judul karyanya diambil dari judul lagu.
Paduan kalung yang pendantnya menggunakan bagian dari kain truntum lalu dilapisi resin bening dan dirangkai dengan manik kaca Gudo dan manik krobo Ghana. 
Warnanya dominan coklat tua. Kalung dipadukan dengan rok lebar dari batik truntum. Paduan kalung rok ini simple buat dikenakan ke pestakan.

***

Karya dari Yesica Amelia
- MARTRYOSHKA TRUNTUM GURDO - 
Boneka ibu / matryoshka, selalu membawa semua anaknya dalam tubuhnya. Ada dua,tiga,  bahkan puluhan, berkesan di hati. Bentuknya juga simple dan bisa divariasikan menjadi apa saja, petani, koki, hewan dan lain laian. Dengan boneka, batik bisa lebih dekat dengan anak kecil yang sebelumnya belum tahu apa sih batik itu. Dengan mainan yang disukai kita lebih bisa mendekatkan batik pada anak anak. Mulailah memperkenalkan batik sejak dini.

Bahan dan alat :
Kain perca bermotif bunga tajam
Dakron
Kain flanel
Jarum
Benang
Gunting
Manik hitam
Gantungan kunci. Tinggal jahit boneka menggunakan tusuk feston kalau tidak salah namanya, mohon maaf ini craft secara otodidak saja.
- BROS TRUNTUM GURDO -
Kalau yang ini go green banget. Bahannya dari sampah / barang yang sudah tidak dipakai lagi. Daripada dibuang yuk diutak atik lagi. Biar Indonesia makin adem bebas sampah dan penduduknya sibuk otak atik.
Bahan : 
Kain karung bekas
Kain perca
Benang
Manik
Pin
Lem
Gunting
Untuk isiannya ini menggunakan pembungkus sperpart dari bengkel motor yang digunting gunting sebagai pengganti dakron. Ini bisa juga buat isian boneka.

Teknik yang digunakan cukup jelujur sana sini. Semua bisa bikin dengan alat seadanya, bahan seadanya dan cara sebisanya juga untuk mengolah sampah yang ada.

***

Jika kalian ingin memberi dukungan untuk karya yang kalian sukai, silahkan sumbangkan jempol kalian dengan cara klik DISINI ya.


     <<<Hal 25∞                                                    ∞Hal 27>>>

Wednesday, September 25, 2013

Gud's News...Gudo Punya Cerita!

AWAL MULA
Oleh LiliKrist

Dikumpulkan dari beberapa artikel kemudian djadikan satu. Kemudian dikemas dalam bentuk tanya jawab biar lebih mudah dibaca. Siap? Here we go...
Sejak kapan kerajinan manik manik ini dimulai didesa Gudo?
Warga Gudo sudah mengenal manik-manik sekitar tahun 1970-an. Perintis kerajinan ini adalah Wachid dan Sugiyo. Awalnya bahan kaca itu dibentuk buah-buahan, bunga, dan tasbih. Baru tahun 1980 beralih ke manik-manik. Perubahan dimulai ketika ada dua warga Kalimantan datang dan minta dibuatkan kalung manik-manik seperti contoh yang dibawa. Setelah dicoba, ternyata berhasil baik. Kreasi baru ini dengan cepat diterima pasar. Sejak itu, perkembangan manik-manik Jombang pun semakin pesat.

Biasanya manik manik Gudo dibuat apa saja sich selain untuk perhiasan?
Bisa untuk koleksi, hiasan, keperluan adat, dan sebagai interior. Kalau untuk hiasan sudah umum. Belakangan diketahui, ternyata keindahan manik-manik bisa dipadukan dengan interior. Misalnya dengan hiasan gordin, tempat tidur, kursi, sampai kap lampu. Tergantung kemampuan desainer untuk memadukannya.

Ide motifnya datang dari mana?
Biasanya melihat diinternet, motif motif apa saja yang sedang ngetrend. Tapi juga ada yang benar benar etnik, misalnya manik manik yang khusus pesanan untuk suku Dayak Kalimantan ataupun masyarakat NTT. Juga pesanan khusus dari luar negeri.
  
Bahan bakunya apa sich?
Yang jelas kaca. Tetapi kebanyakan menggunakan kaca bekas, jadinya ramah lingkungan. Dan teknik yang dipakai adalah teknik ciptaan sendiri. Alat alatnya pun masih tradisional. Tidak menggunakan mesin.

Prosesnya seperti apa sich kok bisa jadi manik manik?
Manik manik banyak dibuat dari kaca kaca bekas. Botol botol kosong atau pecahan pecahan kaca dari pabrik dicairkan didalam wadah tembikar. Setelah cair, dibentuk batangan batangan kaca.
Diatas tungku (terbuat dari batu bata) dan silinder gas (yang disusun sedemikian rupa sehingga nyala apinya mirip seperti solder), pengrajin manik manik memanggang batangan batangan kaca dengan alat bantu dari kawat yang dilapisi kaolin sebagai pembatasnya. Supaya panas saat memanggang kaca tidak mengenai telapak tangan para penggrajin. Setelah jadi manik manik, maka manik manik ini biasanya dihiasi dengan menggunakan manik manik biji (seed bead) berwarna dari Jepang / Taiwan yang terlebih dulu juga diubah menjadi batangan. Suhu yang dibutuhkan untuk membuat kaca kaca ini meleleh adalah 1300 derajat celsius *wow*

Berapa sich harganya yang umum?
Harganya berkisar antara Rp 7 ribu hingga Rp 60 ribu.

Paling tidak, sekelumit informasi ini bisa menjadi dasar buat kita bahwa manik Gudo benar benar buatan tangan yang dikerjakan hanya oleh beberapa orang saja. Support mereka yuukkss...

Credit to :



     <<<Hal 24∞                                                      ∞Hal 26>>>

Tuesday, September 24, 2013

X-Re : Ciputra World Fashion Week 2013

- Exclusive Report For The Final Day - 
       Photo & Write by LiliKrist
Ruangan ini adalah ruangan tepat dibelakang panggung catwalk. Dari ruang fitting, para model masuk keruangan ini untuk siap siap jalan di catwalk.
Kalau saya ditanya, apa hal yang terpenting bagi seorang reporter selama fashion week berlangsung, maka jawaban saya singkat - backstage - itulah kunci yang tidak semua reporter bisa akses. Dan saya tidak mendapatkan akses untuk kesana. Secara pribadi, membuat sebuah reportase tidak harus menampilkan yang indah indah hasil jadi dari sebuah proses, yang saya percaya proses itu tidak mungkin singkat. Dengan keterbatasan akses, maka untuk hari terakhir reportase Ciputra World Fashion Week 2013, saya akan mencoba menulis ulang backstage yang berhasil saya tangkap lewat kamera dan pengamatan saya pribadi selama duduk bermenit menit disebelah pintu tempat para model melakukan fitting. 
Fitting Room
Sound system yang ada dikanan dan kiri panggung


 Apa ya ini namanya? Kalau red carpet jelas bukan, soalnya itu sudah ada didepan tempat orang orang berphoto sebelum masuk area tempat duduk yang ada disebelah kanan kiri catwalk. Papan ini tepat menempel dibagian belakang ruang belakang catwalk. Biasanya kalau ada media, mereka lebih memilih di-spot ini untuk melakukan interview atau photo session.
But let's break for 15 minutes for Bonia runway session. Hari ini hari terakhir dan akan menggelar lima session dan yang ditunggu tunggu banyak orang adalah session penutup yang bakalan menampilkan karya Priyo Oktaviano yang mempopulerkan tenun ikat untuk digunakan dalam pakaian sehari hari.
C.L.O.S.I.N.G
Mari kita mundur kebelakang kurang lebih 20 menit sebelum para model berjalan diatas catwalk. Para kru Bonia hilir mudik membawa serentang pakaian dan satu box tas tas yang akan diperagakan. Belum lagi kru dari event organizer juga ikutan mondar mandir, mungkin sibuk cek sound system dan jadwal juga. Saya baru tahu, ternyata faktor penonton juga berpengaruh dalam sebuah pagelaran fashion. Jika menurut mereka masih sepi, maka pagelaran bisa diundur sampai dengan satu jam menunggu penonton untuk mau turun dekat catwalk. Jadi kalian jangan heran kalau jadwal fashion show, terutama yang ada di mall, cenderung untuk molor. Begitu ok, host dan para model bergegas dari ruang fitting masuk kedalam ruang belakang panggung catwalk.
Kembali kejadwal awal yaitu session kedua.
Waktunya Optik Seis memamerkan koleksi kacamata mereka dari berbagai merk ternama. Jujur saya sempat penasaran, biasanya kita semua khan sudah biasa melihat model model pose untuk baju atau tas, nah sekarang mereka harus pose untuk kacamata, bagaimana ya gayanya *smile* saya memang belum pernah melihat langsung peragaan kacamata, jadi saya sengaja ambil spot yang rada aman supaya angle-nya nggak terlalu susah. Harap maklum juga, kamera yang saya bawa bukanlah kamera profesional apalagi kamera khusus fashion show. Dari hasil nguping pas kumpul sama para photographer dengan tentengan kamera berlaras panjang, ternyata untuk fashion show itu ada sendiri kameranya plus lensa yang disesuaikan dengan tata cahaya lampu untuk pagelaran. Lumayan ribet juga ya ternyata jadi photographer.
Begitu satu session selesai, baik model maupun kru istirahat sebentar. Berhubung saya tidak menguntit para model kalau istirahat apa yang mereka lakukan, jadi untuk kali ini saya sempatkan untuk naik kelantai tiga...MAKAN...sudah mulai dari jam 13.25 WIB saya duduk tenang dikursi yang terbuat dari marmer, tidak kekamar mandi ya tidak juga makan. So it's me time *smile* karena keenakan sampai lupa waktu. Begitu melihat jam sudah 16.30 WIB padahal session berikutnya jam 17.00 WIB dengan Guess menampilkan koleksi musim gugurnya. Ternyata walaupun sudah mepet, saya masih sempat menjepret kesibukan beberapa kru dan model sebelum akhirnya mereka semua masuk ke fitting room.
Issshhhhh...Filantropi tampil hot *maaf ya* tapi tidak tahu kenapa, se-seksi atau se-hot-nya Fila, masih santun keliatannya. Mungkin karena aura dia kalinya, yang sopan dan santun, jadi pakai baju seksi atau hot pun tidak keliatan fulgar menantang. Ini murni opini pribadi dari saya ya, beda orang beda pendapat bisa saja khan.
C.L.O.S.I.N.G
Selama duduk diarea backstage, sebenarnya banyak model model yang lalu lalang didepan saya. Tapi hanya sebagian kecil yang tersenyum kearah saya. Berarti yang tersenyum itu mereka 'aware' kalau saya ada disitu. Well...karena mereka sudah tersenyum kesaya, dengan keberanian super extra, saya  meminta mereka untuk pose didepan kamera ha ha ha
Jangan tanya ya siapa nama mereka, terutama model yang cowok. Saya lihat mereka aja udah speechless *berarti saya masih normal ^.^* Yang jadi objek setiap saat ya pasti Filantropi Witoko dan Dominique Diyose he he he maaf ya kamus permodelan saya kurang lengkap. Dan...session keempat dimulai.
Session ini menampilkan sederetan desainer lokal asal Surabaya. Ada tiga nama yang akan memamerkan karya mereka. Arva School of Fashion + MJG by Marcellia + Provocteur by Adith Hendart. BTW...mau komentar sedikit tentang bajunya Fila *smile* melihat baju itu saya jadi ingat The Great Gatsby. Baju baju pesta ala jetset New York. Berikut adalah karya karya arek Suroboyo...
Waktu jeda untuk session terakhir lumayan cukup lama. Kalau saya ataupun pengunjung lain pasti banyak pilihan apa yang mau dilakukan untuk menunggu session terakhir. Nah bagaimana dengan kru atau model?!? Beberapa photo photo dan beberapa juga sibuk menghampiri photographer dari masing masing agensi buat melihat hasil bidikan kamera super mereka.
Akhirnya session terakhir tepat jam 20.30 WIB digelar. Filantropi muncul dengan mengenakan serba warna hitam dan tetap selalu menawan *smile* Dan saking banyaknya hadiah yang diberikan saat saat terakhir, saya sampai lupa jepret pemenangnya. Dan sebagai gantinya, saya tampilkan saja photo Filantropi dengan berbagai mimik dengan tiga frame *wink*
Dengan membawa bendera Spous, koleksi rancangan Priyo Oktaviano dibuka dengan menampilkan koleksi yang diberi judul Kawaii Bali. Dalam tema ini kain tenun dapat ditampilkan lebih modern dan kontemporer. Melalui karyanya ini, Priyo ingin menyampaikan bahwa tradisi dan tren dapat berjalan berdampingan dengan busana yang segar dan menarik sebagai representasinya. Motif yang khas dan menonjolkan keberanian penggunanya, tampil selaras dengan potongan busana yang modern.
 Dan koleksi kedua yang ditampilkan bernuasa tenun Bali tetapi kali ini ditampilkan lebih tradisional semacam kain batik yang biasa dikenakan oleh orang orang Jawa. Apakah ini termasuk dalam koleksi Paradisiac?
 Dan penutupnya yang luar biasa. Jujur saya sempat terkesima. Beberapa detik sempat terpukau dan tangan terhenti mata lepas dari lensa kamera, sejenak menikmati karya luar biasa diluar layar kamera...Bali van Java in Harajuku...luar biasa!!!
PUAS?!?
Semoga *smile* karena saya puas selama empat hari dan penutupnya sangat luar biasa. Semoga tahun depan bisa ketemu lagi diacara yang sama ya. Mau lanjut Jakarta Fashion Week 2013?!? Ummm...




       <<<Hal 23∞                                                 ∞Hal 25>>>