Oleh Diah Anggreni
Yayasan Autis Indonesia menyelenggarakan event Autismaze: "Amazing Journey of an Austic Mind"
di Epicentrum Walk Kuningan pada tgl 28 - 30 September 2013.
Saya tahu berita ini dari teman yang punya anak penderita autis yang lukisannya akan dipamerkan. Saya pernah beberapa kali melihat lukisan Andra karenanya saya datang untuk memberikan semangat.
Di lobbi Epicentrum sudah ada mini autismaze. Awalnya saya membayangkan isinya adalah hasil karya anak anak . Ternyata bukan maze berwarna putih bersih tersebut melambangkan seperti apa sih pikiran anak-anak autis. Maze putih bersih itu diisi dengan penjelasan tentang ambang batas sensorik yang diderita anak-anak autis dan tulisan tulisan tentang apa-apa yang dirasakan seorang anak penderita autis.
Selain autismaze, di lobby terdapat dinding yang dibuat khusus untuk memajang hasil karya anak - anak penderita autis, berupa lukisan, puisi dan craft.
Sayang dinding tersebut posisinya berada di belakang kursi kursi penonton yang menghadap ke panggung. Akibatnya sulit untuk mendapatkan angle yang bagus untuk mengambil foto, karena harus miring miring.
Hasil karya yang menarik, selain lukisan, adalah origami karya Thomas Andika yang otodidak. Ibunya cerita, origaminya banyak sekali sampai rumahnya penuh di-mana mana origami. Akhirnya ibunya menggabungkan hasil karyanya sehingga membentuk diorama yang bisa bercerita. Sekarang Thomas sedang membuat origami dengan tema ice age.
Salah satu yang juga menarik adalah puisi karya Nuha. Sangat menyentuh, waktu membacanya tidak terbayangkan bahwa yang menulis adalah seorang anak penderita autis.
Sebetulnya ada satu lagi yang gagal saya ambil fotonya karena tulisannya terlalu kecil dan angle pengambilannya harus miring, adalah cerita tentang Nuha, ceritanya lucu sekaligus mengharukan, cerita kenapa dia mengijinkan karyanya dipajang tetapi dia ga mau muncul, cerita tentang bagaimana waktu dia mulai naksir cowo, dan banyak lagi.
Selamat menikmati dan selamat datang di dunia mereka...AUTISMAZE...
